Intervensi Bank Sentral Perdagangan Ketika Nilai Tukar Mata Uang Dinilai Berlebihan

Intervensi Bank Sentral Perdagangan Ketika Nilai Tukar Mata Uang Dinilai Berlebihan

19 Sep • Artikel Perdagangan Forex • 4641 Tampilan • 2 Komentar tentang Intervensi Bank Sentral Perdagangan Ketika Nilai Tukar Mata Uang Dinilai Terlalu Tinggi

Bank sentral sering melakukan intervensi di pasar forex untuk mempengaruhi nilai tukar mata uang dan pedagang mata uang dapat melakukan perdagangan yang menguntungkan ketika intervensi ini terjadi. Mengapa bank sentral melakukan intervensi di pasar? Alasan utamanya adalah untuk menstabilkan nilai tukar ketika tiba-tiba terjadi apresiasi atau depresiasi yang mengancam pertumbuhan ekonomi suatu negara. Misalnya, jika suatu mata uang mengalami apresiasi nilainya terhadap mata uang lain sehingga ekspornya sekarang tidak kompetitif, bank sentral dapat memilih untuk campur tangan. Dalam hal ini, bank biasanya akan menjual mata uangnya sendiri di pasar.

Salah satu contoh spesifik tentang bagaimana bank sentral melakukan intervensi untuk mendevaluasi mata uangnya dan mempertahankan nilai tukar mata uang pada tingkat yang kompetitif adalah kasus Bank Jepang. BoJ melakukan intervensi antara tahun 2000 dan 2003 untuk menjaga nilai yen lebih rendah dari dolar AS agar ekspor Jepang tetap kompetitif dan mempertahankan pemulihan ekonominya. Pada Oktober 2001, misalnya, Bank menjual sembilan triliun yen ($ 115 miliar) ketika USD / JPY mencapai 75.31. Pada November 2011, Bank mengkonfirmasi bahwa mereka telah melakukan intervensi 'siluman' setelah USD / JPY mencapai 75.35, menjual sekitar satu triliun yen ($ 13.3 miliar).

Ketika seorang pedagang percaya bahwa intervensi akan terjadi, mereka dapat mengambil untung darinya dengan membuka posisi tepat sebelum itu terjadi dan kemudian menutupnya setelah efek intervensi terjadi. Dalam kasus intervensi Bank of Japan, ini melibatkan shorting yen dengan menjualnya sebelum intervensi terjadi, dan kemudian menutup posisi Anda dengan membelinya kembali setelah efeknya terjadi. Namun, memperdagangkan intervensi dapat berisiko, karena nilai tukar mata uang dapat sangat tidak stabil dan perdagangan dapat dengan mudah merugikan Anda.

Akun Demo Forex Akun Live Forex Dana Akun Anda

Jika Anda tertarik dengan intervensi perdagangan, berikut beberapa tip untuk membantu Anda menentukan kapan intervensi akan terjadi:

  1. Jika Anda mengetahui bahwa intervensi di masa lalu telah terjadi ketika nilai tukar mata uang telah mencapai level tertentu, maka intervensi lainnya mungkin terjadi ketika nilai mulai bergerak ke level itu lagi. Namun, ini tidak selalu benar karena bank sentral mungkin hanya memutuskan bahwa intervensi terlalu mahal atau tidak perlu.
  2. Pejabat keuangan mungkin memberi petunjuk bahwa mereka akan turun tangan, dan Anda dapat berhati-hati terhadap hal ini. Misalnya, ketika seorang pejabat Bank mengancam secara terbuka untuk melakukan intervensi di pasar, itu mungkin merupakan tanda bahwa salah satu dari mereka sebenarnya telah jatuh tempo.

Setelah Anda yakin intervensi akan segera terjadi, berikut beberapa tip tentang cara memperdagangkannya secara menguntungkan:

  1. Gunakan tingkat margin minimal: Meskipun ini dapat membatasi jumlah keuntungan yang Anda nikmati, ini juga melindungi Anda dari kerugian yang melumpuhkan jika perdagangan bertentangan dengan Anda.
  2. Selalu tetapkan order take-profit dan stop-loss untuk melindungi modal Anda: Take profit harus ditetapkan pada level yang dicapai oleh intervensi sebelumnya sementara stop-loss harus ditempatkan sedemikian rupa sehingga ada cukup ruang untuk terjadinya downside sebelum intervensi terjadi tempat.
  3. Ukur target keuntungan Anda berdasarkan tingkat nilai tukar mata uang masa lalu yang memicu intervensi.

Komentar ditutup.

« »