4 Indikator Kekuatan Tren Teratas yang Harus Diketahui Setiap Pedagang

4 Indikator Kekuatan Tren Teratas yang Harus Diketahui Setiap Pedagang

1 Des • Indikator Forex, Artikel Perdagangan Forex, Strategi Trading Forex • 1642 Tampilan • Comments Off tentang 4 Indikator Kekuatan Tren Teratas yang Harus Diketahui Setiap Pedagang

Sebuah strategi trading harus dapat menginterpretasikan arah pergerakan pasar berdasarkan trend sehingga dapat diterapkan pada waktu yang tepat. Artikel ini bertujuan untuk memberi para pedagang gambaran umum tentang 4 indikator kekuatan tren teratas yang memungkinkan mereka memahami tren tertentu dengan lebih baik.

Pedagang dapat memanfaatkan tren yang kuat untuk melakukan perdagangan untung tinggi dengan risiko rendah. Namun, perdagangan yang melibatkan tren lemah mungkin berisiko tinggi. Kurangnya kepercayaan diri dalam melakukan trading pada tren yang lemah juga dapat berdampak negatif bagi seorang trader.

Indeks Arah Rata-Rata (ADX)

ADX (Average Directional Movement Index) adalah indikator kekuatan tren yang dikembangkan oleh Welles Wilder. Rata-rata rentang harga dapat diturunkan dengan nilai rata-rata di seluruh rentang harga yang meluas.

Seorang trader biasanya menggunakannya untuk mengukur kekuatan tren secara keseluruhan. Namun, perlu untuk menunjukkan arah. DMI + dan DMI – memberikan indikasi kekuatan tren positif dan negatif.

Nilai ADX di atas 25 umumnya menunjukkan tren yang kuat. Jika di bawah 20, berarti tidak ada tren. Tren biasanya berakhir ketika menurun dari nilai tinggi.

Nilai ADX yang rendah untuk jangka waktu yang lama, diikuti dengan nilai ADX yang tinggi, mungkin menandakan awal dari sebuah tren.

Arah garis ADX juga penting dalam menentukan kekuatan tren. Garis ADX yang naik menunjukkan bahwa kekuatan tren sedang meningkat. Garis naik menunjukkan kekuatan tren menurun.

Indeks Kekuatan Sejati (TSI)

Sebagai osilator momentum, True Strength Index (TSI) dikembangkan oleh William Blau. Tujuannya adalah untuk memuluskan fluktuasi harga. Grafik harga menangkap arus dan pasang surut aksi harga.

Rumus TSI, serta perubahan harga yang dihaluskan ganda, digunakan untuk memuluskan perubahan harga. Langkah pertama menghitung perubahan harga berdasarkan moving average 25 periode.

Pada langkah selanjutnya, perubahan harga output untuk EMA 13 periode sebelumnya menghasilkan perataan ganda. Setelah menghitung nilai TSI menggunakan perubahan harga yang dihaluskan ganda, nilai TSI dihitung dengan memasukkan nilai tersebut ke dalam rumus TSI.

Sebagai aturan umum, TSI menandakan tren naik saat berada di atas 0. Overbought TSI mengindikasikan tren turun

Tingkat Perubahan (ROC)

Rates of Change (ROCs) adalah osilator momentum murni. Selain indikator kekuatan tren, ini juga banyak digunakan. Seperti halnya kondisi overbought dan oversold, indikator menunjukkan kondisi oversold.

Ini membandingkan harga saat ini dengan periode tertentu sebelumnya dan menunjukkan bagaimana perubahannya. Selain itu, bervariasi di atas dan di bawah nol tergantung pada nilai ROC.

ROC umumnya positif ketika berada di atas garis nol atau garis nol. Jika ROC negatif atau di bawah nol, harga akan turun. Nilai ROC berubah karena perbedaan antara harga penutupan saat ini dan sebelumnya.

ROC = [(Harga Penutupan Hari Ini – Harga Penutupan n periode lalu) / Harga Penutupan n periode lalu] x 100

McGinley Dinamis (MD)

John McGinley mengembangkan McGinley Dynamic (MD) untuk memuluskan pergerakan harga dan menunjukkan kekuatan tren. Dengan indikator ini, Anda dapat melacak pasar lebih baik daripada SMA dan EMA.

Rata-rata bergerak lebih halus, lebih responsif, dan lebih responsif terhadap perubahan. Harga tipuan dan pemisahan harga juga menurun. Beradaptasi dengan pergerakan pasar otomatis dengan formulanya.

Berikut perhitungannya:

Indikator Dinamis McGinley (MD) = MD1 + (Harga – MD1) / (N * (Harga / MD1) ^ 4)

MD1 = nilai periode sebelumnya

  • Price=Harga Keamanan saat ini
  • N = jumlah periode

MD mirip dengan rata-rata bergerak. Oleh karena itu, McGinley Dynamic adalah pengidentifikasi tren yang mirip dengan rata-rata bergerak. Umumnya, harga yang lebih tinggi dari garis MD menandakan tren naik. Sebaliknya, ketika harga turun di bawah garis MD, itu menandakan tren turun.

Bottom line

Butuh waktu untuk menentukan yang mana indikator tren paling baik. Indikator berbeda dalam kualitasnya, tetapi tidak ada yang lebih baik dari yang lain. Ada pro dan kontra untuk setiap indikator. Strategi perdagangan dan preferensi pribadi harus diperhitungkan saat memilih indikator. Indikator sering berubah oleh beberapa pedagang, yang dapat menghambat strategi perdagangan mereka. Untuk menjadi ahli dalam menggunakan indikator tren, trader harus tetap menggunakan satu atau dua indikator.

Komentar ditutup.

« »